Jum'at, 10 Maret 2006 - 07:30 PM
Sorong, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia menurunkan delegasi ke Irian Jaya Barat (Irjabar) untuk pelaksanaan Pilkada gubernur/wakil gubernur di provinsi itu. |
Demikian diberitakan, Kamis (9/3) |
KIPP Indonesia yang berkantor pusat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan hingga H-2 pecoblosan telah mengirim dua utusan, yaitu Ichal Supriyadi dan Agus Budi Santoso. Selain KIPP, sebuah lembaga pemantau Pilkada di Provinsi Irjabar bernama Irian Jaya Crisis Center (IJCC) juga melakukan aktivitas pemantauan. IJCC dipimpin Tarsisius Wangge. Lembaga-lembaga pemantau tersebut menjalin komunikasi dengan Panwas Pilkada Irjabar. |
Ketua Panwas Pilkada Irjabar Rudy Maturbong mengatakan, Panwas Pilkada telah lakukan pengawasan sejak proses persiapan Pilkada di Irjabar dilakukan. Bahkan ketika pilkada ditunda dua kali pun, Panwas tetap melakukan aktivitasnya. |
"Kami siap awasi Pilkada sejak adanya penundaan pada Juli 2005," katanya. |
Dia mengungkapkan, ada pelanggaran pelanggaran kecil yang dilakukan kandidat gubernur/wakil gubernur. "Kita bekerja terus. Pelanggaran-pelanggaran kecil mengingatkan adanya agenda yang belum terwujud," katanya. |
Pelanggaran itu antara lain pemasangan spanduk yang tidak pada tempat dan pemasangannya yang melampaui waktu kampanye. |
Mengenai kesiapan Irjabar melaksanakan Pilkada pada 11 Maret 2006, Rudy menyatakan hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa Pilkada sudah siap dilaksanakan. "Kami juga siap siap laksanakan pengawas," katanya. |
"Kami berupaya utamakan profesionalisme dengan tetap menjaga independensi. Kami tak ingin jadi institusi yang arogran, kami tetap tempuh prosedur," katanya. |
(sumber: media indonesia) |
Comments :
Posting Komentar