Jakarta - KPU mengubah daftar pemilih tetap (DPT), jumlahnya bertambah dua juta dengan tambahan dari Papua dan luar negeri. Presiden dan DPR harus segera memanggil anggota KPU yang dinilai tidak becus kerja.
“KIPP meminta Komisi II DPR dan Presiden memanggil para anggota KPU dan memperingatkan mereka agar bekerja lebih baik dan fokus mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2009,” ujar Sekjen KIPP, Muchtar Sindang di Jakarta, Kamis (27/11)
Perubahan DPT dilakukan KPU pada 24 November 2008 lalu. Tentu saja tindakan KPU banyak diprotes oleh lembaga-lembaga yang konsern pada pelaksanaan pemilu bersih.
Dalam DPT baru, KPU menyatakan jumlah pemilih 171.068.667, terdiri atas 169.558.775 pemilih didalam negeri dan 1.509.892 pemilih diluar negeri. DPT itu diumumkan tengah malam, Senin (24/11) lalu ditetapkan dengan SK KPU No. 427/2008.
Menurut Sekjen KIPP, Muchtar Sindang, perubahan DPT berimplikasi serius pada tahapan pemilu selanjutnya, misalnya soal logistik yang sudah memasuki tahap tender. “Kinerja dan perilaku KPU yang demikian tidak bisa ditolerir mengingat Pemilu 2009 sebagai hajatan besar untuk konsolidasi demokrasi,” kata Muchtar.
“KIPP meminta Komisi II DPR dan Presiden memanggil para anggota KPU dan memperingatkan mereka agar bekerja lebih baik dan fokus mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2009,” ujar Sekjen KIPP, Muchtar Sindang di Jakarta, Kamis (27/11)
Perubahan DPT dilakukan KPU pada 24 November 2008 lalu. Tentu saja tindakan KPU banyak diprotes oleh lembaga-lembaga yang konsern pada pelaksanaan pemilu bersih.
Dalam DPT baru, KPU menyatakan jumlah pemilih 171.068.667, terdiri atas 169.558.775 pemilih didalam negeri dan 1.509.892 pemilih diluar negeri. DPT itu diumumkan tengah malam, Senin (24/11) lalu ditetapkan dengan SK KPU No. 427/2008.
Menurut Sekjen KIPP, Muchtar Sindang, perubahan DPT berimplikasi serius pada tahapan pemilu selanjutnya, misalnya soal logistik yang sudah memasuki tahap tender. “Kinerja dan perilaku KPU yang demikian tidak bisa ditolerir mengingat Pemilu 2009 sebagai hajatan besar untuk konsolidasi demokrasi,” kata Muchtar.
Comments :
Posting Komentar