14 April 2009

Pemilu 9 April Jauh Dari Harapan


Minggu, 12 April 2009, 18.57 WIB
Penyelenggaraan Pemilu 9 April lalu dinilai banyak mengalami kekurangan atau bahkan kecurangan.

Pada pemilu legislatif kemarin, Asian Network for Free Elections (ANFREL) menemukan indikasi intimidasi dalam pemilu di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Bentuk-bentuk intimidasi yang ditemukan oleh Tim pemantau ANFREL berupa kehadiran pihak-pihak tertentu di tempat pemungutan suara (TPS). Diduga, banyak pemilih yang dipengaruhi oleh oknum-oknum tersebut. .

Berdasarkan pemantauan pada 152 TPS di empat provinsi, antara lain DKI Jakarta, Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Tengah, Maluku, ANFREL menemukan banyak kejanggalan di Aceh.

Beberapa tindakan yang diduga intimidasi terlihat dari hasil foto tim pemantau. Jika hal seperti ini tidak segera dibenahi oleh KPU, ANFREL menduga pada pilpres mendatang, kondisi serupa akan terjadi kembali.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta. KIPP yang menurunkan 300 relawan di Provinsi DKI Jakarta menilai Pemilu 9 April kemarin jauh dari harapan bahkan terkesan amburadul.

Rencananya, KIPP akan menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 14 April besok.

Pada penyelenggaraan Pemilu 9 April kemarin, ANFREL dan KIPP mencatat bahwa banyak masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena tidak terdaftar dalam DPT.

Selain itu, penyelenggara teknis di lapangan seperti petugas KPPS banyak yang kurang pengetahuannya soal perhitungan suara.

Rep/Kam: Budhi/ Vo: Maya/ Video Editor: Teddy

Comments :

ada 0 komentar ke “Pemilu 9 April Jauh Dari Harapan”
free7