Singkawang,- Kendati Direktur Eksekutif KIPP Nasional, Ray Rangkuti belum melakukan akreditasi pemantau Pemilu, KIPP Pamali Kota Singkawang akan mengerahkan relawan pada Pemilu, April mendatang. Hanya saja, relawan yang dikerahkan terbatas dan bersifat kualitatif.
"Kita tetap akan melakukan pemantauan di sini meski belum ada akreditasi dari pusat. Hanya saja pemantauan itu bersifat kualitatif dan relawan yang dikerahkan pun tidak banyak," kata Sekjend Komite Independen Pemantau Pemilu Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Politik KIPP Pamali Kota Singkawang, Budi Wijaya, SAg pada Pontianak Post, kemarin. Keputusan itu menurut Budi merupakan hasil kesepakatan dari Konvensi Region VI KIPP di Pontianak, dua hari lalu. Konvensi itu bertajuk "Mendorong Pemilu 2004 Berkualitas dan Beradab". Hadir dalam acara itu, Direktur Eksekutif KIPP Nasional, Dewan Pertimbangan KIIP Pamali Kalbar, KIPP Pamali Kalbar dan seluruh KIPP Daerah se
Kalimantan. Dijelaskan, pemantauan kualitatif itu sendiri merupakan pemantauan yang dilakukan di daerah-daerah tertentu yang dianggap rawan dan dilakukan di PPS. "Ada tiga daerah yang kita anggap rawan,"kata Budi ketika ditanya daerah mana saja yang dianggap rawan tanpa menjelaskan secara spesifik nama daerah itu. Ia hanya menyatakan, daerah rawan tersebut terdapat disetiap daerah pemilihan di Singkawang. Satu daerah pemilihannya akan diisi tiga relawan. Bentuk lain dari pemantauan Pemilu kualitatif lanjutnya adalah pemantauan yang dilakukan di Sekretariat KPU Kota Singkawang. Tepatnya pada saat penghitungan suara terakhir di KPU Kota Singkawang. Khusus di KPU ini akan dikerahkan relawan sebanyak lima orang. Lebih banyak dari PPS, karena di KPU-lah perhitungan suara final itu dilakukan untuk seluruh kecamatan di Kota Singkawang ini. Dengan harapan suara suara yang masuk ril adanya sesuai pencoblosan yang dilakukan pemilih.
Ditanya kenapa begitu minim jumlah relawan yang dikerahkan. Budi menjawab alasannya karena keterbatasan dana. Karena pada prinsipnya mereka yang menjadi relawan ini harus diberi honor setelah mereka melakukan pemantauan.
"Meskipun namanya relawan, tapi mereka harus tetap diberikan uang penghargaan dari pemantauan itu tentunya," demikian Budi seraya menambahkan, tim relawan yang diturunkan KIP Pamali Kota Singkawang terdiri dari pengurus dan anggota KIPP Pamali Kota Singakwang sendiri
tanpa merekrut oranng luar seperti Pemilu sebelumnya.
Di sisi lain, Budi mengimbau kepada seluruh warga masyarakat yang belum mengetahui mekanisme Pemilu untuk dapat proaktif mencari informasi bagaimana cara pencoblosan tersebut. Mengingat Pemilu 2004 ini tinggal berapa hari lagi. Khusus kepada KPU dan Panwaslu, ia
mengharapkan agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang mekanisme Pemilu ini. (vie)< Kendati Direktur Eksekutif KIPP Nasional, Ray Rangkuti belum melakukan akreditasi pemantau Pemilu, KIPP Pamali Kota Singkawang akan mengerahkan relawan pada Pemilu, April mendatang. Hanya saja, relawan yang dikerahkan terbatas dan bersifat kualitatif.
"Kita tetap akan melakukan pemantauan di sini meski belum ada akreditasi dari pusat. Hanya saja pemantauan itu bersifat kualitatif dan relawan yang dikerahkan pun tidak banyak," kata Sekjend Komite Independen Pemantau Pemilu Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan Politik KIPP Pamali Kota Singkawang, Budi Wijaya, SAg pada Pontianak Post, kemarin. Keputusan itu menurut Budi merupakan hasil kesepakatan dari Konvensi Region VI KIPP di Pontianak, dua hari lalu. Konvensi itu bertajuk "Mendorong Pemilu 2004 Berkualitas dan Beradab". Hadir dalam acara itu, Direktur Eksekutif KIPP Nasional, Dewan Pertimbangan KIIP Pamali Kalbar, KIPP Pamali Kalbar dan seluruh KIPP Daerah se
Kalimantan. Dijelaskan, pemantauan kualitatif itu sendiri merupakan pemantauan yang dilakukan di daerah-daerah tertentu yang dianggap rawan dan dilakukan di PPS. "Ada tiga daerah yang kita anggap rawan,"kata Budi ketika ditanya daerah mana saja yang dianggap rawan tanpa menjelaskan secara spesifik nama daerah itu. Ia hanya menyatakan, daerah rawan tersebut terdapat disetiap daerah pemilihan di Singkawang. Satu daerah pemilihannya akan diisi tiga relawan. Bentuk lain dari pemantauan Pemilu kualitatif lanjutnya adalah pemantauan yang dilakukan di Sekretariat KPU Kota Singkawang. Tepatnya pada saat penghitungan suara terakhir di KPU Kota Singkawang. Khusus di KPU ini akan dikerahkan relawan sebanyak lima orang. Lebih banyak dari PPS, karena di KPU-lah perhitungan suara final itu dilakukan untuk seluruh kecamatan di Kota Singkawang ini. Dengan harapan suara suara yang masuk ril adanya sesuai pencoblosan yang dilakukan pemilih.
Ditanya kenapa begitu minim jumlah relawan yang dikerahkan. Budi menjawab alasannya karena keterbatasan dana. Karena pada prinsipnya mereka yang menjadi relawan ini harus diberi honor setelah mereka melakukan pemantauan.
"Meskipun namanya relawan, tapi mereka harus tetap diberikan uang penghargaan dari pemantauan itu tentunya," demikian Budi seraya menambahkan, tim relawan yang diturunkan KIP Pamali Kota Singkawang terdiri dari pengurus dan anggota KIPP Pamali Kota Singakwang sendiri
tanpa merekrut oranng luar seperti Pemilu sebelumnya.
Di sisi lain, Budi mengimbau kepada seluruh warga masyarakat yang belum mengetahui mekanisme Pemilu untuk dapat proaktif mencari informasi bagaimana cara pencoblosan tersebut. Mengingat Pemilu 2004 ini tinggal berapa hari lagi. Khusus kepada KPU dan Panwaslu, ia
mengharapkan agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang mekanisme Pemilu ini. (vie)
SUMBER PONTIANAK POS
Comments :
Posting Komentar